Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menilai pemrintaan agar dilakukan tes mental terhadap Sumiati tidak berasalan. Tenaga kerja wanita (TKW) yang luka parah akibat dianiaya secara keji oleh majikannya tersebut dalam kondisi mental yang baik.

Tiada hadiah yang lebih berkah dan bermakna selain Alquran. Alasan itulah antara lain yang menggerakkan jamaah haji untuk memborong Alquran di 'Percetakaan Mushaf Alquran Kompleks Malik Fahd'.

Mabes Polri menduga pengiriman Sumiati sebagai TKI ke Arab Saudi menyalahi prosedur. Polri mendapatkan informasi, saat Sumiati berangkat, masih belum cukup umur untuk jadi TKI.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Linda Gumelar telah tiba di Arab Saudi. Linda akan menjenguk Sumiati, tenaga kerja wanita (TKW) yang luka parah akibat dianiaya majikannya, di RS King Fahd, Madinah.

Partai Gerindra bersuara lantang terkait banyaknya kasus penganiayaan TKI di luar negeri. Partai berlambang burung Garuda ini menyerukan morotarium atas TKI  perlu dilakukan kepada semua negara, tak hanya Arab Saudi.

Penyiksaan terhadap Sumiati membuat masyarakat Indonesia prihatin. Sumiati seharusnya menikmati riyal dari majikannya terpaksa cita-cita itu harus dipendam karena majikannya 'menggajinya' dengan kekerasan dan siksaan.

Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sumiati, berangsur mulai membaik. Saat ini, Sumiati telah menjalani operasi atas luka di kepala serta wajahnya di RS King Fahd Madinah.

Pemerintah Indonesia malam ini berangkat ke Arab Saudi untuk menyelamatkan Sumiati sekitar pukul 00.15 WIB. Tim yang berangkat menggunakan pesawat Emirates diperkirakan tiba Senin sore pukul 16.00 waktu setempat.

TKW yang mengalami penyiksaan oleh majikannya di Arab Saudi, Sumiati, sudah diperiksa oleh kepolisian Madinah. Pemeriksaan dilakukan di rumah sakit tempat Sumiati dirawat didampingi oleh pejabat dari Kementerian Luar Negeri.

Entah terbuat dari apa nurani majikan Sumiati, seorang perempuan 53 tahun. Apa pun kekurangan Sumiati yang mungkin tak memuaskan majikannya, tidak pantas bagi majikan itu untuk menyiksa gadis 23 tahun itu dengan memberi makan sekali per dua hari.