Kebijakan pemerintah yang memutuskan PK hanya satu kali membuat ketar-ketir para terpidana mati gembong narkoba. Mereka buru-buru mencari peruntungan dengan mengajukan PK kedua.

Ketegasan Presiden Joko Widodo dalam penegakan hukum membuat para gembong narkoba yang telah mengantongi hukuman mati ketar-ketir. Satu persatu mereka melakukan manuver hukum.

Nama Bali Nine disematkan kepada sembilan WN Australia yang akan menyelundupkan heroin 8,2 kg dari Australia ke Bali. Manuver hukum mereka gencar dilakukan hingga akhirnya kandas di PTUN Jakarta.

PTUN Jakarta menetapkan tidak menerima gugatan gembong narkoba Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Keduanya menggugat Presiden Joko Widodo yang menolak grasi keduanya.

Australia meminta Indonesia membatalkan eksekusi 2 gembong narkoba warga negaranya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Keduanya dihukum mati oleh pengadilan di Indonesia.

Myuran Sukumaran dan Andrew Chan akan segera dipindahkan dari LP Kelas IIA ke Nusakambanga, Cilacap. Dalam 2-3 hari terakhir, polisi lalu lalang di LP. Kemungkina duo 'Bali Nine' dipindah dalam waktu dekat. Bagaimana kondisi kedua terpidana mati itu?

Pemerintah berjanji dalam waktu dekat akan mengeksekusi mati Andrew Chan dan Myuran selaku 2 anggota komplotan Bali Nine. Keduanya direncanakan akan dieksekusi mati dalam waktu dekat.

Dua terpidana mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan untuk menjalani eksekusi mati. Tersiar kabar keduanya diterbangkan dengan maskapai Garuda Indonesia.

Manuver politik luar negeri Australia untuk menyelamatkan nyawa gembong narkoba Andrew-Myuran tidak menggoyahkan sikap Indonesia. Bahkan, keduanya akan dipindahkan ke Pulau Nusakambangan.

Dua gembong narkoba asal Austalia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, menggugat Presiden Jokowi ke PTUN Jakarta. Prasetyo tidak ambil pusing dan tetap akan mengeksekusi mati duo Bali Nine itu.