Social, mobile, dan cloud. Tiga kata itu telah menjadi tren yang mengubah dunia dan menjadi kunci utama yang mendorong transformasi di dunia teknologi informasi komunikasi, termasuk di Indonesia.

Lewat sebuah aplikasi, orang tua dapat memonitor ponsel anak dan melihat apa saja yang mereka lakukan, siapa yang dihubungi, dan sedang berada di mana. Nah, kini bayangkan saat posisi tersebut dibalik.

Pemerintah serius untuk menarik investasi produsen ponsel di Indonesia. Perakitan ponsel juga harus melibatkan 30% komponen dalam negeri.

Beberapa aturan dibuat pemerintah memaksa para pelaku usaha agar beralih dari hanya sebagai importir, namun sebagai produsen ponsel di dalam negeri.

Menkominfo Rudiantara ikut turun langsung memantau kesiapan jaringan seluruh operator seluler. Saat malam takbiran, ia masih menyempatkan diri untuk menyambangi satu-persatu tiap pusat kendali jaringan yang ada di Jakarta.

XL Axiata turut mengembangkan layanan bisnis Internet of Things (IoT) yang menyasar pelanggan korporat. Pengembangan layanan mencakup perangkat pendukung, jaringan komunikasi, dan sistem aplikasi. Sebagai hasilnya, XL meluncurkan layanan Multi Carrier VPN Access (MCA).

Dengan mulai dibukanya akses 4G di luar Jawa turut dimanfaatkan oleh Menkominfo Rudiantara bersama para operator seluler untuk lebih mendorong pertumbuhan aplikasi lokal, e-government dan smart city, hingga layanan e-health.

Seperti kota lain, Surabaya menghadapi masalah sampah. Bukan hal mudah menanganinya, terutama terkait truk sampah siluman. Pemkot memiliki SWAT. Apa itu?

Beijing telah berhasil menciptakan sistem transportasi yang sangat canggih. Di ibu kota China tersebut, transportasi antar moda sudah terintegrasi dengan baik sehingga begitu memanjakan warganya.

Adopsi kota cerdas bisa membuat Indonesia makin maju. Bagaimana konsep idealnya menurut Wapres Jusuf Kalla, Menkominfo Rudiantara, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, hingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini?