Cuaca di lokasi pendaratan helipad untuk evakuasi jenazah kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 terlihat mendung. Meski demikian tim evakuasi masih terus berupaya mengangkut kantung jenazah dari lokasi.

Seorang perempuan jangkung berbaju biru seketika pingsan setelah helikopter Super Puma mendarat dan menurunkan dua kantung berisi jenazah korban Sukhoi di helipad di lapangan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai hari ini menutup jalur pendakian menuju puncak Gunung Salak untuk mempermudah operasi evakuasi korban Sukhoi Superjet 100.

Helikopter milik PMI Selasa (15/5) pagi ini mengevakuasi satu kantung jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100) ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Sulitnya medan Gunung Salak benar-benar dirasakan tim dari Rusia. Dua orang wartawan Rusia yang meliput proses evakuasi bersama tim dari Rusia, terpaksa dievakuasi akibat kelelahan.

Kondisi medan yang berat, menjadi tantangan bagi pilot helikopter evakuasi korban musibah Sukhoi SuperJet 100. Mereka harus mengantisipasi terbatasnya jarak pandang dan menjaga helikopter tak terhempas ke dinding tebing.

Tim dari Rusia selesai merakit helikopter yang hendak digunakan untuk mencari serpihan badan Sukhoi SuperJet 100 di dasar jurang. Namun kemampuan helikopter tersebut dikuatirkan tidak sesuai kondisi medan yang berangin kencang dengan cuaca cepat berubah.

Evakuasi korban Sukhoi SuperJet 100 di Gunung Salak terus dilakukan. Tiga kantong berisi jenazah diberangkatkan ke Halim Perdanakusumah dan akan langsung diidentifikasi di RS Polri.

Tim SAR mendaratkan dua kantung jenazah di Bandara Halim Perdanakusuma. Dua kantung itu berisi tiga jasad korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100. Ketiga jenazah tersebut langsung dibawa ke RS Polri, Kramat Jati.

Evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 terus dilanjutkan. Untuk mempercepat evakuasi, kantung jenazah diangkut melalui udara dan diangkut menggunakan jaring.