Manajemen Air Asia pusat mengaku telah melakukan penyemprotan disinfektan terhadap pesawatnya, menyusul dirawatnya co-pilot ES (39), yang diduga terjangkit virus H1N1.

Wali Kota Bandung Dada Rosada mengimbau masyarakat Bandung tak perlu cemas dengan adanya kasus suspect H1N1 yang kini dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung. Dada hanya minta warga waspada.

RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan menambah persediaan Tamiflu menyusul temuan pasien dugaan penderita yang terjangkit Flu Babi (H1N1).

Terkait dengan adanya pasien suspect H1N1 di Bandung, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung Priana Wirasaputra menyatakan pihaknya belum akan melakukan pembatasan kunjungan wisatawan mancanegara untuk masuk ke Kota Bandung.

Pengaruh atau tidaknya kasus suspect flu H1N1 atau sebelumnya sering disebut flu babi terhadap pariwisata Bandung, tergantung pada pemberitaan media massa. Karena itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bandung Priana Wirasaputra meminta media bijak memberitakan kasus ini.

Kepala Stasiun Air Asia Bandung Bangkit Adiwinata menyatakan untuk rencana penyemprotan disinfektan terhadap pesawat Air Asia masih menunggu keputusan dari pusat. Lagipula hingga kini belum ada surat dari dinas kesehatan yang memintanya.

ES (39), yang diduga terjangkit virus H1N1 sempat beristirahat di sebuah hotel bintang tiga di Jalan Pasteur, Senin (11/5/2009). Pihak hotel mengakuinya. ES hanya berada di hotel kurang lebih hanya 30 menit.

Sebelum dibawa ke RS Hasan Sadikin, co Pilot Air Asia ES (39), yang diduga terjangkit virus H1N1 sempat beristirahat di sebuah hotel bintang tiga di Jalan Pasteur Bandung.

Seorang TKI NTB berinisial S (27) yang baru tiba dari Malaysia melalui Bandara Selaparang, Mataram, harus diisolasi dan berada dalam pengawasan ketat tim dokter RSU Mataram. TKI asal Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah ini dicurigai terjangkit flu babi.

Wisatawan Belanda Michele van Dorsen (32) dinyatakan negatif terjangkit flu babi. Saat ini ia telah meninggalkan RSUP Sanglah, Denpasar.