Tak lama lagi, Presiden Jokowi akan mengeluarkan Keppres tentang Pansel Capim KPK 2015. Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai penentuan anggota pansel sangat mempengaruhi masa depan KPK. Maka itu, mereka harus clear.

Mahfud MD mengatakan ‎panitia seleksi calon pimpinan KPK haruslah ditempati orang-orang yang mempunyai rekam jejak yang baik. Hal ini tak lain lantaran KPK mempunyai tugas yang berat.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menyarankan Presiden Jokowi mempercepat pengangkatan dua calon pimpinan KPK yang sudah ada, yaitu Robby Arya Brata dan Busyro Muqqodas.

Penetapanstatus tersangka yang baru diketahui setelah penangkapan Bambang Widjojanto pagi tadi, membuat banyak pihak terkejut.

Pimpinan KPK kini tinggal empat setelah masa tugas Busyro Muqqodas berakhir sejak 16 Desember lalu. KPK ingin agar pengganti Busyro bisa dipilih berbarengan dengan empat komisioner lainnya.

Ketua KPK Abraham Samad menilai meski masa jabatan Busyro Muqodas habis, pimpinan KPK tidak perlu ditambah dan cukup hanya empat orang. Calon pimpinan KPK Roby Arya Brata pun menganggap kalau Abraham Samad cs seolah-olah membendung peluangnya untuk masuk.

"Ini kan zaman keterbukaan, kalau meman‎g SMS itu ada ya dibuka saja. Siapa yang mengirim SMS itu, apa benar itu orang KPK?" kata Jubir KPK Johan Budi.

Calon pimpinan KPK Robby Arya Brata merasa heran dengan adanya penilaian dari salah satu LSM kalau dirinya tidak layak memimpin KPK berdasarkan hasil tes psikologi rekomendasi panitia seleksi. Dia mengatakan kalau opini LSM itu hanya bertujuan menyerangnya.

Komisi III DPR akan menggelar fit and proper test calon pimpinan KPK. Dua calon bertarung Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata. Namun ada usulan agar seleksi Capim KPK di DPR ini ditunda. Mengapa? 

Komisi III DPR akan menggelar fit and proper test calon pimpinan (Capim) KPK. Dua calon bertarung yakni Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata. Konon kabarnya Komisi III DPR lebih cenderung memilih ke Robby.