Industri kendaraan bermotor tidak memerlukan imbauan, seperti yang selalu disampaikan Pemerintah, tetapi memerlukan kepastian karena untuk memenuhi kebijakan konvensi BBM ke BBG, mereka memerlukan kajian teknis dan non teknis selama kurang lebih 6 tahun.

Tingkat konsumsi BBG pada kendaraan pribadi, khususnya di Jakarta, masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan frekuensi kendaraan pribadi yang masuk dan keluar SPBG.

Penggunaan BBG pada kendaraan pada dasarnya sama dengan BBM. Oleh karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran soal keamanan kala menggunakan kendaraan BBG.

Harga converter kit yang cukup mahal menjadi salah satu penyebab rendahnya pemilik kendaraan, khususnya di Jakarta, masih minim menggunakan bahan bakar gas (BBG).

Harga converter kit yang cukup mahal menjadi salah satu penyebab rendahnya pemilik kendaraan, khususnya di Jakarta, masih minim menggunakan BBG.

Saat ini di Jakarta mulai ada fenomena para sopir angkutan kota (angkot) meninggalkan bahan bakar bensin premium dan beralih ke bahan bakar gas (BBG).

Pengisian bahan bakar gas (BBG) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU ke kendaraan punya perbedaan dan kesamaan.

Demi mendapatkan keuntungan lebih besar, beberapa sopir mikrolet di Jakarta rela meninggalkan bensin premium, dan beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Jokowi dan Ahok ditantang PT PGN agar berkantor pakai kendaraan berbahan bakar gas (BBG). Usulan ini disampaikan untuk menunjukkan komitmen Ahok yang akan menghapus BBM bersubdisi. Apa tanggapan Ahok?

Kenaikan harga BBM bersubsidi secara berkala hanya satu tahapan. Kebijakan selanjutnya adalah konversi dari BBM ke sumber energi alternatif, seperti gas.