Mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono bekerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holdings Berhard untuk memproduksi mobil di Indonesia. Hal ini sempat disebut sebagai upaya Pemerintahan Jokowi-JK mengembangkan mobil nasional.

Pemilik PT Adiperkasa Citra Lestari, AM Hendropriyono mengeluarkan pernyataan resmi terkait rencana pembuatan mobil nasional (mobnas) yang menggandeng Proton. Menurutnya, penandatanganan MoU itu dilakukan atas dasar usaha padat karya yang akan menampung tenaga kerja sebanyak 6.000 orang.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ragu rencana 'mobnas' yang menggandeng Proton bakal sukses.

Proton Malaysia hari ini menyebarkan siaran pers mengenai pengembangan dan produksi mobil nasional Indonesia. Baik Proton maupun perusahaan yang dipimpin AM Hendropriyono akan membuat studi kelayakan untuk membuat mobnas di Indonesia.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menegaskan izin investasi Proton di Indonesia saat ini masih sebatas distributor mobil.

Kalangan pelaku industri otomotif lokal bereaksi, misalnya PT Solo Manufaktur Kreasi, produsen mobil Esemka. Protes juga datang dari Dasep Ahmadi.

Dalam kunjungannya ke Malaysia, Presiden Joko Widodo berencana melaksanakan proyek pembuatan mobil nasional dengan perusahaan milik Malaysia, Proton. Di dalam negeri, rencana tersebut menjadi pro kontra.

Meski berat, cita-cita memproduksi mobil nasional (mobnas) ternyata masih ada. Dari zaman Soeharto berkuasa, Indonesia selalu bermimpi memiliki merek mobil sendiri.

Perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holdings Berhad menggandeng perusahaan dalam negeri, PT Adiperkasa Citra Lestari untuk melakukan studi kelayakan mobil nasional (mobnas) Indonesia.

Proton Holdings Berhad menggandeng perusahaan dalam negeri melakukan studi kelayakan mobnas Indonesia. Beberapa perubahan dalam mobil Proton akan disesuaikan.