Salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan anak adalah dengan memberikan ASI eksklusif sedari dirinya bayi. ASI eksklusif diberikan pada bayi sejak dia lahir sampai usia 6 bulan tanpa mengurangi atau memberikan makanan tambahan lain.

Demam menjadi salah satu gejala dari penyakit yang sedang dialami si kecil. Nah, umumnya orang tua selalu siap sedia obat penurun panas sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu anak demam. Haruskah demikian?

Sebagai salah satu penyakit yang gejalanya sulit dipastikan, diagnosis hemofilia kerap 'terlewatkan'. Sering menimbulkan pendarahan dalam, perhatikan secara seksama jika sejak usia 1-2 tahun kulit anak mudah lebam.

Pemberian obat ARV (antiretroviral) untuk ibu hamil yang positif HIV-AIDS dinilai wajib oleh peraturan pemerintah, guna menurunkan angka penularan dari ibu yag positif HIV-AIDS pada bayinya. Sayangnya, masih banyak dokter yang enggan menerapkan hal ini.

Sebagai salah satu penyakit yang banyak menginfeksi orang dewasa, kasus HIV-AIDS pada anak-anak, khususnya mereka yang masih berusia 0-4 tahun di Indonesia juga masih cukup tinggi.

Berdasarkan Data Kemenkes RI, jumlah kasus HIV-AIDS di Indonesia justru paling banyak terjadi pada ibu rumah tangga. Kondisi ini diperkirakan karena banyaknya para pria atau suami yang banyak 'jajan' namun tak mau menggunakan kondom.

Sudah bukan hal yang asing jika bayi dan balita memerlukan gizi seimbang untuk tumbuh kembangnya. Namun jangan salah, lansia pun sebenarnya juga membutuhkan asupan gizi seimbang.

Menyusui tak hanya bermanfaat bagi bayi untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Tetapi, bagi ibu pun menyusui mengandung segudang manfaat lho. Selain mempercepat penurunan berat badan, menyusui juga memiliki manfaat terkait risiko kanker.

Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah Mboi, SpA, MPH, bertekad tidak ada bayi yang terinfeksi HIV saat lahir. Oleh sebab itu, penanganan HIV-AIDS pada ibu hamil akan ditingkatkan. Langkahnya yakni melalui penambahan jumlah puskesmas di Indonesia.

Menangani kasus HIV-AIDS di Indonesia, pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan hingga kini masih terus berupaya keras. Hingga pertengahan tahun 2014, sudahkah penanganannya mencapai titik balik?