Kepala Penanganan Penyakit Infeksi Khusus RSHS Bandung Hadi Jusuf mengatakan kondisi pasien terduga virus H1N1 EK (31) beragsur-angsur membaik. Hasil pemeriksaan sampel darah pasien akan didapatkan RSHS dalam waktu dekat.

Wabah flu H1N1 masih belum akan berakhir. Bahkan kini jumlah kasusnya terus melonjak secara global. Sejauh ini sudah 7.520 kasus flu H1N1 yang dikonfirmasi di 34 negara.

Penyebaran virus flu H1N1 (flu babi) kian tak terbendung. Di Amerika Serikat (AS) saja, jumlah kasus flu H1N1 yang telah dikonfirmasi dan yang masih suspect telah mencapai 4.714 kasus dengan lima kematian.

Penderita asma harus mewaspadai penularan virus H1N1 pada dirinya. Karena virus mematikan itu dapat mudah menyerang penderita asma.

Warga Komplek Citarip Kelurahan Kopo Kecamatan Bojongloa Kaler, was-was virus flu H1N1 yang diduga menjangkit pada EK (31) dapat menular. Warga berharap Dinkes Kota Bandung dapat memberi sosialisasi mengenai penyakit tersebut.

Di Indonesia, EK adalah suspect pertama flu babi yang sedang dirawat di RSHS Bandung. Sedangkan Malaysia baru saja mengkonfirmasikan kasus perdana flu babi.

Kepala Puskesmas Citarip Intan Annisa mengatakan akan melakukan pengawasan terhadap kediaman pasien suspect H1N1 (Flu Babi), terkait ditetapkannya ES sebagai suspect H1N1 pertama oleh RSHS Bandung.

Isu flu babi yang mematikan membuat sebagian warga Jakarta waspada. Reaksi itu diketahui dari turunnya konsumsi babi hingga hampir separuh konsumsi normal yakni 40 persen.

Sebelum dirawat di ruang isolasi Flamboyan RSHS pada Kamis (14/5/2009), EK (31) pasien suspect H1N1 sempat mendatangi puskesmas. Saat mendatangi puskesmas, petugas pun langsung melakukan perlakuan khusus dengan melakukan isolasi pada EK.

Pasien suspect H1N1 EK (31) yang dirawat di ruang isolasi Flamboyan RSHS, datang atas rujukan dari puskesmas. Ternyata sebelum berangkat pun, EK juga memeriksakan diri ke puskesmas yang sama.