Penumpang pesawat Lion Air di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang berbondong-bondong menuju loket maskapai tersebut. Para penumpang menanyakan tanggung jawab dari pihak Lion Air.

Keterlambatan jadwal penerbangan Lion Air juga terjadi di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau. Ratusan penumpang dari tiga jadwal penerbangan masih menunggu kepastian keberangkatan.

Penyebab delay massal penerbangan Lion Air antara lain pesawat menabrak burung (bird strike). Pesawat tersebut adalah Lion Air JT 506 dari Jakarta - Semarang, namun kini pesawat itu telah beroperasi lagi.

Penerbangan Lion Air jurusan Solo-Jakarta hingga siang ini belum ada kejelasan. Keberangkatan yang dijadwalkan pukul 09.00 WIB hingga berita ini dilaporkan belum juga ada kepastian. 

Menhub Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa Lion Air tak ada uang kas sehubungan dengan kompensasi atau pengembalian uang tiket bagi penumpang yang telantar karena delay parah sejak Rabu (18/2/2015) lalu. Lion Air mengakui uang kas terbatas karena bertepatan Imlek.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan Lion Air tidak siap untuk memberikan ganti rugi uang tunai bagi penumpang yang mengalami penundaan penerbangan. Oleh sebab itu, PT Angkasa Pura (AP) II akan menalangi ganti rugi tersebut.

Jadwal penerbangan Lion Air sudah tertunda sejak Rabu (18/2) hingga hari ini. Maskapai swasta terbesar di Indonesia itu memohon maaf dan memberikan kepastian akan membayar kompensasi pada penumpang sesuai ketentuan Kemenhub.

Selain di Terminal 3, kekacauan penerbangan juga terjadi di Terminal 1B Bandara Cengkareng. Sudah sejak pagi tak ada satu pun pesawat Lion Air yang terbang. Penumpang mengancam akan memblokir terminal 1B.

Ribuan calon penumpang Lion Air terlantar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Mereka tak dapat kompensasi. Kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Lion Air tak ada uang.

Tak cuma penumpang, maskapai lain juga jadi korban kekacauan penerbangan Lion Air. Misalnya AirAsia yang terpaksa mengalihkan boarding penumpang dari Terminal 3 ke Terminal 2.