Gugatan Rachmawati Soekarnoputri terkait hak cipta dalam film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' sudah masuk persidangan. Kedua belah pihak pun hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2013) untuk mengikuti sidang.

PN Jakpus menunda persidangan gugatan film Soekarno: Indonesia Merdeka. Majelis hakim menunda untuk dilakukan pemeriksaan sementara terkait hak cipta film tersebut.

Putri Proklamator RI, Rachmawati Soekarnoputri melaporkan Sutradara Film 'Soekarno' Hanung Bramantyo dan produsernya MVP ke Polda Metro Jaya. Berkas pelaporan itu sampai saat ini masih dipelajari pihak kepolisian.

Sejak awal pemilihan peran utama, Rachmawati Soekarno Putri kurang sreg dengan sosok Ario Bayo yang memerankan Soekarno di film arahan Hanung Bramantyo. Untuk menghindari kisruh, ternyata Hanung sempat terpikir untuk casting aktor dari Belanda.

Multivision Plus Picture (MVP), Dapur Films dan Mahaka Pictures sebagai produser prihatin dengan permintaan pihak-pihak tertentu untuk menurunkan film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' dari peredaran. Apalagi film tersebut dinilai melanggar hak cipta oleh pihak Rachmawati Soekarno Putri.

Menteri ESDM Jero Wacik meminta pegawainya menonton film Soekarno karya Hanung Bramantyo. Tujuannya agar pegawainya lebih semangat dalam bekerja.

Untuk film 'Soekarno', sutradara Hanung Bramantyo tak meminjam buku versi mana pun, tulisan siapapun, sebagai dasar naskahnya. Rupanya Hanung cukup pede dengan tim riset yang dibentuknya sendiri untuk menggali bahan cerita bagi filmnya.

Rachmawati menuding pihak Multivision Plus Picture melakukan pelanggaran hak cipta karena tetap memproduksi film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' meskipun perjanjian awal antara mereka batal. Apa yang diinginkan Rachmawati selain menghentikan peredaran film?

Sejumlah keturunan Soekarno, ikut menyaksikan film garapan Hanung Bramantyo sebelum beredar di bioskop. Apa tanggapan Rachmawati Soekarnoputri yang sejak awal menentang perilisan film tersebut?

Dalam penetapan sementara dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, MVP dan sutradara Hanung Bramantyo dituntut menyerahkan master film dan naskah atau skrip pembuatan film Soekarno kepada Rachmawati. Apa tanggapan mereka?