Tiga teror bom buku yang terjadi dalam waktu yang bersamaan membuat Mabes Polri langsung bertindak cepat. Untuk mempercepat pengungkapan, kasus ini diserahkan kepada "ahli"-nya yaitu Densus 88.

Tim Gegana Brimob Polda Kalimantan Timur, mengamankan paket barang yang dicurigai bom dari rumah warga di Kelurahan Bukit Pinang, Samarinda. Paket tersebut diamankan dari rumah milik pasangan suami istri Mispribadi dan Bariyem.

Jika Anda menerima paket atau kiriman dari orang tak dikenal sebaiknya mulai waspada. Ada kemungkinan aksi teror bom terus berlanjut. Waspadalah!

Tim Gegana baru tiba ke lokasi bom di Utan Kayu setelah ada ledakan. Kapolri Jenderal Timur Pradopo membantah adanya keterlambatan. Menurut Timur, laporan pihak penerima bom yang telat.

Dua buah paket berisi bom meledak hari ini di Jakarta. Menyikapi maraknya ledakan bom ini, Polda Metro Jaya menggelar razia kendaraan untuk menjaga kemungkinan adanya bom yang masih beredar.

Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menyatakan Kepolisian Resort Jakarta Timur telah melanggar SOP dengan membuka paket bom di Kantor Jaringan Islam Liberal (JIL).

Kiriman paket buku berisi bom seperti yang dikirimkan kepada Ulil Abshar Abdalla melalui radio KBR 68H juga pernah terjadi sebelumnya. Menurut Menko Polhukam Djoko Suyanto, kasus serupa pernah terjadi pada tahun 2001 silam.

Tim Gegana tidak memberi arahan kepada Kasat Reskrim Polres Jaktim Kompol Dodi Rahmawan untuk menjinakkan bom. Upaya menjinakkan bom dengan air merupakan tindakan bodoh.

Meledaknya bom di KBR 68H, Utan Kayu, disesalkan Gegana. Menurut Kasat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Imam Margono, selain Tim Gegana dilarang menyentuh barang yang berbahaya.

Banyak pihak mengutuk aksi teror bom yang ditujukan kepada tokoh JIL Ulil Abshar Abdalla. Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid juga mengutuk dan menilai tindakan teror bom itu sebagai tindakan pengecut.