Memasuki hari pertama penambahan waktu dari 3 hari pencarian korban Tragedi KM Teratai Prima, Kapal Penyelamat 302 Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan 1 mayat, pada pukul 16.00 Wita, di Tanjung Ciddo, Kab. Barru, Sulsel (18/1/2009).

Kalau tidak ada aral menantang, kapal buru ranjau milik TNI AL, KRI Pulau Rupat,akan mendeteksi lokasi tenggelamnya KM Teratai Prima di perairan Majene. KRI Pulau Rupat akan berangkat dari Pelabuhan Pare-pare sekitar pukul 02.00 - 03.00 Wita malam nanti (19/1) menuju perairan Majene.

Entah ada angin apa, tiba-tiba keluarga korban Tragedi KM Teratai Prima asal Desa Mattiro Ade, Kec. Leppangeng, Kab. Pinrang, Sulsel, mencak-mencak di kantor Administratur Pelabuhan (Adpel) Pare-pare.

Satu jenazah korban tragedi KM Teratai Prima yang diidentifikasi bernama Saidah, asal desa Tabbua, Kec Lau, Kab Maros, Sulsel, diambil oleh keluarganya untuk segera dikebumikan di kampung halamannya.

Pencarian penumpang korban KM Teratai Prima terus dilakukan pada hari ke-7. Tim SAR gabungan TNI AL dan pasukan khas TNI AU menurunkan 2 perahu karet untuk menyisir di sekitar perairan Selat Mandar untuk mencari korban.

Memasuki hari keenam tenggelamnya KM Teratai Prima di perairan Majene, keluarga korban mulai pasrah menerima nasib kehilangan anggota keluarganya. Mereka menggelar upacara larung agar "penjaga" laut memunculkan jasad korban.

Tim SAR gabungan kembali menemukan 4 korban tenggelamnya KM Teratai Prima, Kamis 15 Januari. Keempat korban yang ditemukan terdiri dari 3 mayat perempuan dan 1 mayat laki-laki.

Keluarga dan masyarakat Kabupaten Majene menggelar doa bersama untuk korban KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan Majene. Penganut agama Islam menggelar Yasinan di masjid. Sementara penganut agama Kristen menggelar Kebaktian di gereja.

Sedikitnya 4 korban tewas korban KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan Majene, Sulawesi Barat, ditemukan oleh kapal KRI Untung Suropati. Kondisi mayat sudah rusak.

Bertambah lagi satu orang penumpang gelap di KM Teratai Prima. Ruslan yang merupakan anak buah kapal (ABK) yang bertugas membagikan makanan kepada para penumpang juga tidak terdaftar dalam manifes.