Dua sosok monster berbentuk Godzilla mendatangi Gedung KPK. Dua Godzilla itu mengenakan kostum warna coklat sehingga lebih mirip gorila. Pantas saja tidak ada yang ketakutan. Bahkan 2 Godzilla itu dibiarkan saja mondar-mandir.

Koalisi Cinta Indonesia Cinta Komisi Pemberantasan Korupsi (CICAK) siap memberangkatkan dua pimpinan KPK yang pagi ini akan diperiksa Mabes Polri. Selain itu, CICAK juga akan menggelar aksi simpatik mendukung KPK.

Jaksa Agung Hendarman Supandji hanya berkelakar saat menyebut Godzila. Namun, pernyataan tersebut juga ekspresi kebanggaan Kejagung karena berhasil membongkar kasus Bank Century.

Secara hukum, sebenarnya polisi boleh-boleh saja memeriksa pimpinan KPK. Namun, pemeriksaan itu harus jelas dan tidak mengada-ada.

Pencurian satwa liar di area Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Banyuwangi, digagalkan polisi. Dari tangan komplotan pencuri satwa, polisi berhasil menyelamatkan puluhan macam burung.

Pernyataan Jaksa Agung Hendarman Supandji mengenai bergabungnya Polri dan Kejagung menjadi Godzila menuai banyak kritik. Komisi III DPR menilai pernyataan itu merupakan kecemburuan antar lembaga.

Wakil Ketua KPK Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto akan kembali menjalani pemeriksaan di Mabes Polri pada Selasa (15/9/2009) besok. Sebelum kedua pimpinan ini pergi ke Mabes Polri, akan digelar suatu prosesi di KPK.

Belum lagi ramai urusan cicak dan buaya, kini ada lagi pejabat yang terang-terangan mengidentikan lembaganya dengan hewan tertentu. Seperti yang disampaikan Jaksa Agung Hendarman Supandji.

Meski tak patut, namun perumpamaan Jaksa Agung Hendarman Supandji yang menyebut gabungan Kejaksaan dan Kepolisian akan menjadi 'Godzila' dinilai tepat. Sebab Godzila merupakan monster yang tidak disukai, sulit diatur, dan suka merusak.

Di tengah kontroversi mengenai 'cicak vs buaya' yang belum mereda, Jaksa Agung Hendarman Supandji justru menambah kontroversi dengan menyebut Godzila. Hendarman dinilai tidak sensitif karena telah mengeluarkan pernyataan tersebut.