Bermain game tak melulu identik soal hiburan, tapi juga bisa mengasah otak dalam berpikir dan mengingat. Seperti yang ditawarkan dalam game bertajuk Matching Images: Memorize & Guess berikut ini.
Permainan karet gelang yang tenar di tahun 90-an bisa menjadi pilihan kegiatan di waktu senggang. Selain menyenangkan, juga bisa mengasah otak. Seperti apa permainannya? Simak tayangan berikut ini.
Tak punya kamera untuk dibawa traveling, ya tidak masalah. Smartphone yang kita bawa juga punya fitur yang tidak kalah. Ada tips khusus agar memotret dengan gadget hasilnya cakep dan layak posting di Instagram.
Jika berbicara di tingkat profesional, betapa naifnya jika sepakbola disederhanakan melulu soal tendang-menendang ke arah gawang. Ada banyak hal yang bekerja di balik sebuah tendangan yang menjadi gol.
Video game sering dilihat sebagai distraksi dan perusak generasi oleh komunitas masyarakat negara kita. Sejalan dengan opini tersebut, publik dunia juga masih menganggap video game sebagai media superfisial dengan tingkat signifikansi dan substansi yang dangkal.
Selama ini, bagian tubuh seperti tangan, kaki, dada, perut, dan punggung sudah biasa dilatih berolahraga di gym. Tapi, bagaimana jika yang nge-gym adalah otak melalui latihan yang dinamakan brain gym?
Menurut hasil penelitian terbaru yang dipresentasikan pada Alzheimer Association International Conference di Denmark, orang berusia paruh baya yang senang bermain game dapat meningkatkan kemampuan otaknya.
Tim ilmuwan neurosains dari Universidad Autonoma De Madrid, Spanyol lantas terpikir untuk menciptakan sebuah game yang bisa membuat otak 'berolahraga'. Fungsinya, meningkatkan kemampuan kognitif dan mengasah ketajaman otak.
Matematika menjadi momok yang menakutkan bagi beberapa orang. Sakit takutnya, beberapa anak malah mengalami fobia matematika. Hal ini bisa diatasi lho. Caranya adalah dengan melibatkan anak pada permainan matematika yang menyenangkan.