Warga Suku Tengger yang tinggal di lereng Gunung Semeru menggelar ritual adat. Ritual lima tahun sekali yang digelar di Sanggar Agung dan Ranu Regulo ini dilakukan, agar desa mereka terhindar dari bencana.

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan Wakil Bupati Riang Kulup Prayuda dikukuhkan sebagai warga kehormatan suku Tengger. Pengukuhan itu digelar di Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Selasa malam

Umat Hindu Tengger di lereng Gunung Bromo merayakan Tawur Agung Kasanga menyambut tahun baru Saka 1935 dengan kirap puluhan ogoh-ogoh yang berbentuk diantaranya, polisi yang terlibat kasus korupsi Simulator SIM.

Upacara sesembahan Yadnya Kasada di Gunung Bromo selalu meriah. Sesajen, ribuan Suku Tengger, wisatawan tumplek blek di lautan pasir.

Pada malam ke-14 Bulan Kesodo menurut tanggalan Jawa, masyarakat Tengger yang menetap di lereng Gunung Bromo melakukan ritual adat. Upacara Kasada menyadarkan banyak orang bahwa Bromo tak sekadar objek wisata alam.

Pada malam ke-14 Bulan Kesodo menurut tanggalan Jawa, masyarakat Tengger yang menetap di lereng Gunung Bromo melakukan ritual adat. Upacara Kasada menyadarkan banyak orang bahwa Bromo tak sekadar objek wisata alam.

Seorang warga Tosari diam-diam menyiapkan sebuah buku yang mengupas tentang legenda Suku Tengger. Sementara ini dia memilih memposting tulisannya melalui blog demi kelestarian Suku Tengger.

Watu Singa  di lautan pasir Gunung Bromo tak lagi terlihat bentuknya. Abu dan pasir nyaris menguburnya. Watu Singa, konon penjelmaan si raja hutan setelah dikalahkan Joko Seger.

Semburan abu dan pasir dari Gunung Bromo tak hanya menyelimuti rumah penduduk yang berada di sekitarnya. Namun obyek wisata Watu Singa yang berada di lautan pasir nyaris hilang.

Tempat untuk mengadakan upacara kasada adalah Pura Luhur Poten Gunung Bromo, tidak seperti pemeluk hindu pada umumnya yang memiliki candi candi sebagai tempat ibadah. Namun poten merupakan sebidang tanah dil ahan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara kasada.