Menurut tokoh yang tinggal di Idlib, Suriah itu, masyarakat Suriah terutama pemuda-pemuda, sudah tahu dan menyaksikan sendiri kekejaman dan penyimpangan ISIS selama ini. Mereka membunuh, memperkosa wanita, menghancurkan bangunan dan‎ menyiksa masyarakat sipil.

Namun bagi seorang ulama Suriah, ISIS sejak kemunculannya tak lain propaganda intelijen internasional yang ingin menjatuhkan Islam.

Isu kemanusiaan di Suriah atas penindasan yang dilakukan rezim Presiden Bashar al-Assad terhadap rakyatnya, tak banyak disorot dunia internasional.

ISIS terus melakukan kekerasan di Palmyra semenjak merebut kota kuno itu sekitar 4 hari lalu. ISIS menewaskan 400 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Pasukan Irak mulai merebut kembali wilayah sebelah timur kota Ramadi, Irak dari kelompok militan ISIS. Ini merupakan serangan balasan pertama pasukan Irak sejak jatuhnya Ramadi, ibukota provinsi Anbar ke tangan ISIS, sepekan lalu.

Kelompok militan ISIS telah mengklaim sebagai dalang aksi bom bunuh di masjid Syiah di Arab Saudi, yang menewaskan 21 orang. Otoritas Saudi bersumpah akan memburu semua yang terlibat dalam aksi teroris itu.

Serangan udara AS dan koalisi terhadap ISIS di Suriah menewaskan dua anak-anak, secara tidak sengaja. Militer AS telah mengakui hal ini dalam laporannya.

Utusan khusus PBB membeberkan kebejatan kelompok ISIS terhadap gadis-gadis yang diculiknya di Suriah. ISIS mengirimkan gadis-gadis yang dianggap paling cantik untuk dijual sebagai objek seks.

Banyak kalangan yang memprediksi kemungkinan yang akan terjadi terhadap ISIS di masa mendatang, secara global sangat bergantung pada situasi politik di Timur Tengah. Artinya jika ISIS berhasil menguasai Irak, Suriah dan Iran, maka ISIS akan menjadi “dangerous haunt” yang sangat membahayakan.

Pasukan militer dan milisi Irak mengklaim telah mengalahkan ISIS di dekat wilayah Ramadi. Irak mengerahkan pasukan dan tank dalam operasi merebut kembali Ramadi dari ISIS.