Bersama dengan seorang perwakilan guru saya mendatangi kantor BKN. Jauh-jauh dari Kabupaten Siak yang terpencil, kami ke Jakarta, untuk mengetahui kepastian nasib istri dan teman-teman guru lain yang setahun lebih tidak digaji.

Sekitar 150 guru honorer berunjuk rasa ke Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka menuntut persamaan hak dengan guru PNS.

Yayasan LIA akan diadukan ke pengadilan hubungan industrial karena berkali-kali tidak menghadiri undangan LBH Jakarta untuk mediasi konflik dengan karyawannya.

Gedung Sekolah Dasar di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, dengan konsep 'ramah anak' diresmikan. Sekolah yang dibangun oleh UNICEF ini juga dirancang tahan gempa.

Sekitar 50 orang yang tergabung dalam Ikatan Guru Honor Indonesia (IGHI) mendatangi DPRD Sulsel. Mereka memprotes gaji guru honorer yang kelewat rendah.

Sekitar 100 guru bantu menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Mereka meminta agar segera dijadikan pegawai negeri sipil (PNS).

Pantas saja warga sekitar sumur Banyuurip kepincut dengan penunjukan Exxon sebagai operator Blok Cepu. Exxon sudah membangun community development yang oke. Bagaiman Pertamina?

Sungguh mengharukan suasana pertemuan Komisi X DPR dengan 50 guru swasta asal Yogya. Sudah mengajar puluhan tahun ternyata gaji mereka tidak pernah sampai Rp 200 ribu/bulan. Duh!

Setelah unjuk rasa ribuan Kepala Desa dari sejumlah daerah beberapa waktu lalu, kini giliran 500 guru swasta menyerbu DPR dan Istana Negara.

100 orang guru dari Koalisi Guru Bersatu demo menuntut tunjuangan daerah untuk guru dalam APBD 2006 di kantor Walikota Bandung, Senin (9/1/2006).