Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDIP periode 2010-2015 setelah Kamis (8/4/2010) kemarin resmi dilantik dalam kongres PDIP yang berlangsung di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali. Bagaimana masa depan PDIP di bawah kendali putri Soekarno ini?

Anak kandung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dipercaya ibunya untuk menduduki jabatan Ketua DPP Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga periode 2010-2015.

Taufiq Kiemas mengaku tidak tahu menahu mengenai calon sekretaris jenderal yang akan dipilih Megawati. Pria yang akrab disapa TK itu menyebut, hanya Tuhan dan istrinyalah yang tahu.

Calon ketua umum DPP PDIP Guruh Soekarnoputra menilai Puan Maharani dan Prananda Prabowo harus banyak belajar lagi untuk menggantikan posisi ibunya mendatang. Ibarat mangga, jika dipaksakan dipetik maka rasanya akan tidak enak.

Usulan wakil ketua umum di Kongres III PDIP semakin meredup seiring minimnya usulan dari DPD-DPD atas posisi strategis itu. Kini yang mulai memanas adalah bursa calon sekretaris jenderal (sekjen).

Muncul wacana adanya posisi baru yakni wakil ketua umum dalam kepengurusan PDIP. Posisi ini dapat diasumsikan untuk sedikit "nakal" dalam memperlihatkan adanya jurang pemisah antara pro-pemerintah dan oposisi. Dua nakhoda dalam satu kapal?

Dua cucu Soekarno, Prananda dan Puan, tengah bertarung memperebutkan kepemimpinan PDIP. Tak ada pertimbangan ideologi Soekarno untuk memilihnya. Atau PDIP sudah tidak membutuhkannya?

Sosok putra Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo, tetap saja misterius. Pria yang sedikit bicara itu disebut-sebut sebagai orang di balik layar dari pidato politik ibunya yang dibacakan saat pembukaan Kongres III PDIP.

Muhammad Prananda Prabowo. Itulah nama lengkap anak kedua Megawati Soekarnoputri  dari suami pertama, Lettu Penerbang Surindro Suprijarso. Nama dia muncul menjelang kongres III PDIP. Dia yang menjadi pengawal ideologi Bung Karno itu cukup misterius.

Kekuasaan memang manis. Kenyataan itu barangkali yang dirasakan PDIP. Setelah menjadi partai oposisi selama kepemimpinan Presiden SBY, PDIP merindukan kekuasaan yang pernah dikecapnya selama periode 1999-2004.