Polda Jatim sepertinya tidak ingin kalah dengan jajaran TNI AD yang mengungkap penyalahgunaan pupuk bersubsidi. Selama Januari - Maret 2015, Polda Jatim dan polres jajaran membongkar 9 kasus dan mengamankan 213 ton pupuk bersubsidi.

Polda Riau mengamankan sekitar 50 ton pupuk bersubsidi yang disalahgunakan. Dalam kasus ini, satu orang dijadikan tersangka.

Gudang pembuat pupuk oplosan digerebek jajaran Kodim 0816 Sidoarjo bekerja sama dengan Dinas Petanian, di Desa Randegan, Sidoarjo. Polisi mengamankan truk muat pupuk palsu yang akan dikirim ke Jakarta dan barang bukti lain.

Polres Boyolali mengungkap penimbunan 222 zak (karung) pupuk subsidi berbagai jenis. Pupuk tersebut ditimbun di sebuah rumah dan rencananya akan diperjualbelikan di wilayah yang bukan peruntukkannya.

21 Pelaku kejahatan di Situbondo berhasil diringkus selama operasi Sikat Semeru 2015. Rata-rata terlibat aksi pencurian. Mulai pencurian hewan ternak, sepeda motor, hingga pencurian pupuk urea bersubsidi dengan modus tusuk karung.

Praktek pencurian pupuk urea bersubsidi berhasil digagalkan aparat kepolisian di Situbondo. Polisi menangkap basah seorang sopir bernama Sutikno (41), saat mencuri pupuk yang akan dikirimnya ke kios-kios.

Pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton tahun 2015. Sebanyak 5,2 juta ton dipasok Petrokimia Gresik.

Pemerintah menyikapi serius persoalan mafia beras yang ada di Indonesia. Beberapa langkah antisipasi akan dibuat untuk melibas mafia tersebut.

Pemerintah kini fokus pada pemberian subsidi pangan daripada subsidi BBM, dengan memperbanyak subsidi pangan daripada BBM.

Sejumlah anggota Komisi IV DPR melaporkan penyelewengan penyaluran pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran, ke Menteri Pertanian Amran Sulaiman.