Jumlah pelanggaran lalu lintas di wilayah Jakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam ketertiban berlalu lintas.

Selama sepekan operasi Zebra Jaya (30 November-4 Desember 2011), jumlah pelanggaran motor selalu menduduki tingkat teratas. Selama sepekan itu, sedikitnya 26.324 pemotor kena tilang.

Operasi zebra yang dilakukan jajaran lalu lintas Polda Jabar berhasil menjaring sekitar 5.000 kendaraan yang ditilang tiap harinya. Pengendara yang tidak mematuhi safety riding pun ikut dijaring.

Setiap kali Operasi Zebra digelar, jalanan selalu rapi dan tertib. Di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, misalnya. Mbok penjual sayur hilang entah ke mana setiap kali operasi ini digelar. Polisi pun minta warga maklum.

Sekilas jalanan di area Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berbeda dari biasanya. Pagi ini jalan itu terlihat rapi. Beberapa Metro Mini 75 jurusan Pasar Minggu-Blok M yang biasanya mengetem, kali ini seperti hilang ditelan bumi. 

Satlantas Polrestabes Bandung menilang 4.242 pengendara saat pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2011. Jumlah tersebut merupakan kegiatan pekan pertama yang dimulai pada Senin hingga Jumat lalu.

Satlantas Polrestabes Bandung menyebarkan 5 ribu stiker soal seruan tertib berlalu lintas kepada para pengendara. Pembagian stiker itu merupakan kegiatan simpatik dalam pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2011 di wilayah Kota Bandung.

Hingga hari ke empat Operasi Zebra Jaya 2011, pelanggaran lalu lintas masih didominasi oleh pemotor. Pelanggaran terbanyak yang dilakukan pemotor yakni melawan arus dengan jumlah kasus sebanyak 728 pelanggaran.

Hari ketiga Operasi Zebra Jaya menjaring 6.461 pelanggar. Dari angka tersebut, pelanggaran didominasi oleh pemotor dengan jenis pelanggaran terbanyak yakni menerobos lampu merah.

Jumlah pelanggaran lalu lintas pada hari kedua Operasi Zebra Jaya 2011 semakin meningkat. Hari kedua operasi, Selasa (29/11), pelanggar yang kena tilang meningkat 19,16 persen dibanding hari sebelumnya.