Selain akan berususan dengan KPK soal dugaan suap MK, Hakim Konstitusi Akil Mochtar juga harus menyelesaikan kewajibannya yang berkaitan dengan lembaga antikorupsi tersebut. Akil ternyata belum melaporkan kekayaanya sejak tahun 2002. 

Sejumlah pihak menganggap pemberi keterangan kasus dugaan suap di MK  harus dilindungi karena tergolong whistle blower. Namun bagi KPK mereka bukan whistle blower karena testimoninya telah beredar luas.

Akhir-akhir ini, banyak pihak berstatus whistle blower justru malah diadukan sebagai pihak yang terlibat. Hal tersebut tidak tepat karena whistle blower harus dilindungi sebaik-baiknya demi tuntasnya sebuah perkara.

Kuasa hukum Bupati Simalungun JR Saragih, Maheswara Prabandono menyesalkan tindakan MK melaporkan hasil laporan tim investigasi dengan versi yang berbeda kepada KPK. Maheswara merasa dikorbankan karena juga dilaporkan dengan tuduhan dugaan percobaan suap.

Dua orang yang dipanggil pertama kali oleh KPK terkait kasus dugaan suap di MK merupakan orang yang turut dilaporkan oleh MK dalam kasus tersebut. Namun KPK menyangkal hanya mengikuti versi laporan dari MK saja dalam mengusut kasus ini.

Kemarin KPK telah memintai keterangan Refly Harun terkait dugaan suap di MK. Hari ini giliran rekan Refly yang sesama pengacara, Maheswara Prabondono yang diperiksa KPK.

Hakim MK Arsyad Sanusi dan sang putri Neshawati sepakat melaporkan mantan calon Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud  ke Polda Metro Jaya. Arsyad melaporkan Dirwan terkait pencemaran nama baik seputar dugaan suap di MK.

Tudingan Refly Harun bahwaAkil Mochtar melakukan pemerasan akan ditelisik oleh Sidang Panel Etik MK. Akilpun telah menyiapkan alibi yang menunjukan bahwa dirinya tidak pernah bersinggungan dengan pihak-pihak berperkara terkait sengketa Pilkada Bupati Simalungun.

Refly Harun memberikan keterangan di depan penyelidik KPK mengenai dugaan suap di MK. Mantan ketua tim investigasi MK ini menjelaskan dia memberikan keterangan sesuai isi testimoni mengenai dugaan suap di MK.

Refly Harun menjadi orang pertama yang dimintai keterangan KPK terkait kasus dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK). Refly mengaku menyerahkan sepenuhnya kasusnya ke KPK.