Korban pembobolan rekening bank melalui ATM terus bertambah. Setelah sebelumnya banyak korban berasal dari Bali, korban juga merambah ke wilayah lain.

Pembobolan dana nasabah melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) marak terjadi di bank-bank besar. Kejahatan tersebut diyakini melibatkan orang dalam bank yang bersangkutan.

Korban pembobolan rekening nasabah di Bali semakin bertambah. Diduga korban mencapai 200 orang dengan total kerugian Rp 2 miliar.

Gitaris band Radja, Moldy, takut dengan maraknya pembobolan rekening melalui ATM. Untuk sementara, Moldy pun enggan bertransaksi dengan ATM.

Sumatera Utara (Sumut) dipastikan tidak mengalami kasus pembobolan rekening bank seperti yang terjadi di Bali. Kasus tersebut juga tidak mempengaruhi transaksi perbankan di Sumut, semua berjalan normal.

BI Solo, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan adanya pembobolan rekening bank di wilayah Surakarta. Namun demikian semua bank telah diperintahkan untuk lebih memperketat penjagaan mesin-mesin ATM.

Kantor Bank Indonesia Bandung belum menerima laporan terkait pembobolan uang nasabah yang digondol 'maling'. Nasabah diimbau tetap tenang sambil berupaya mencegah.

Seorang warga negara Belanda De Scheemaker Van Leem yang merupakan nasabah Citibank melapor ke Poltabes Denpasar, Bali. Uang Van Leem hilang hingga Rp 13,5 juta.

Kasus pembobolan rekening nasabah bank dengan menggunakan skimmer belum dilaporkan terjadi di Pekanbaru, Riau. Pelaku kejahatan terhadap nasabah bank di kota tersebut masih menggunakan modus lama.

Masyarakat sedang was-was akibat maraknya kasus pembobolan ATM melalui lima Bank, dengan nilai puluhan miliar yang  terjadi baru-baru ini. Lalu bagaimana cara yang bijak melakukan transaksi melalui mesin ATM? Berikut tipsnya.