Lima poin sabda Sultan Hamengkubuwono X memicu polemik salah satunya terkait pelepasan gelar khalifatullah. Padahal gelar itu sudah terpasang sejak raja Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat pertama.

Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X bersabda. Di hadapan abdi dalem dan kerabat, ia mengubah gelar. Oleh beragam kalangan, sabda ini ditanggapi positif. Namun oleh adik-adiknya, dianggap sebuah kesalahan.

Sultan Hamengku Buwono X akan memanggil 6 adik lelakinya untuk menjelaskan Sabdatama dan Sabda Raja. Keenam adik lelaki tersebut dipanggil karena selama ini tinggal di Jakarta.

Sabda Raja Sri Sultan HB X menimbulkan kontroversi di kalangan keluarga keraton. Adik-adik Sultan tidak menerima isi sabda. Karena gelar Sultan telah dilepas dan diganti, maka ada tatanan baru: tidak ada raja di Keraton Yogya.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi ziarah ke makam raja-raja di Imogiri, Bantul. Dia dampingi adik-adiknya. "Mboten, matuer nuwun," kata Mangkubumi usai ziarah.

Putri pertama Sri Sultan HB X, GKR Pembayun, mulai saat ini menyandang gelar Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Apa arti gelar itu?

Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X, mengucapkan Sabda Raja untuk pertama kali. Sabda itu disampaikan di hadapan keluarga dan abdi dalem keraton. Ada protes dari adik. Apa istimewanya sabda itu?

Para adik Sultan Hamengkubuwono X sempat berziarah ke makan para pendiri Mataram untuk meminta maaf karena sikap Sultan yang menghilangkan Gelar Khalifatullah. Setelah itu, para adik Sultan akan berziarah ke Makam Raja di Imogiri. 

Para adik lelaki Sultan Hamengkubuwono X tak menghadiri Sabda Raja kedua siang ini. Salah satu adik Sultan GBPH Prabukusumo menyampaikan tanggapannya soal Sabda Raja tersebut.

Hari ini, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengeluarkan Sabda Raja. Meski Sabda Raja hanya berlangsung selama 2 menit, Keraton Yogyakarta yang biasanya dibuka untuk wisatawan pun ditutup selama 1 hari.