Presiden SBY pada 4 dan 6 Desember menebar informasi gerakan 9 Desember yang hendak membuat kisruh. Sangat disayangkan bila SBY berkata demikian dengan mendasarkan dokumen fiktif pertemuan Dharmawangsa.

Mantan Wapres Jusuf Kalla membantah ikut dalam pertemuan -- yang menurut gosip yang beredar -- digelar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Pertemuan itu disebut-sebut dilakukan untuk menjatuhkan SBY dengan memanfaatkan kasus Bank Century.

Pernyataan SBY yang menyebut bakal hadirnya aksi sosial 9 Desember mendatang terus menuai kritik. Aksi tersebut, seharusnya dipandang SBY sebagai bentuk dukungan rakyat kepada pemerintah.

Presiden SBY memperingatkan kemungkinan hadirnya aksi sosial pada tanggal 9 Desember mendatang. Pernyataan tersebut justru bisa memicu terjadi aksi sosial yang sebenarnya.

Safari politik Tim 9 terus berlanjut. Setelah bertemu dengan beberapa tokoh politik dan media massa, mereka menemui Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Inisiator angket  Century (Tim 9) melanjutkan tour keliling mencari dukungan penuntasan skandal Bank Century. Hari ini Tim 9 dijadwalkan bertemu dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan bos Media Group Surya Paloh.

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar mendengarkan suara rakyat. Hal itu terkait kasus Bank Century serta kasus Bibit-Chandra.

Keinginan agar ketua Pansus Century berasal dari para fraksi inisiator menguat. Anggota Tim 9 angket Century, Andi Rachmat, menegaskan Partai Demokrat hampir dipastikan tidak menduduki jabatan itu.

Tim 9 kembali menemui tokoh nasional. Kali ini, dalam pertemuannya dengan mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif, Tim 9 langsung curhat soal kasus Bank Century.

Kunjungan Tim 9 ke sejumlah tokoh bangsa oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Muladi dinilai sebagai tindakan politis.