Kasus virus mematikan Ebola terjadi untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Virus itu diidap seorang pasien yang sekarang diisolasi di sebuah rumah sakit di Texas.

Untuk pertama kalinya, otoritas China mendirikan laboratorium untuk penelitan virus berbahaya, termasuk Ebola. Laboratorium dengan keamanan tinggi ini mulai digunakan Desember.

Amerika Serikat mengumumkan kasus pertama infeksi Ebola yang terdiagnosis di negaranya sendiri. Dalam kasus-kasus sebelumnya, pasien umumnya terdiagnosis di Afrika saat sedang bertugas menangani wabah di wilayah tersebut.

Seorang dokter di daerah pedesaan Liberia mengaku menemukan cara yang mungkin efektif untuk melawan Ebola. Dalam upaya putus asa merawat pasien Ebola yang membanjiri kliniknya, ia memberikan obat Human Immunodeficiency Virus (HIV) kepada pasien dan ternyata hasilnya memuaskan.

Setelah salah satu asistennya meninggal akibat virus ebola, Deputi Menteri Kesehatan Liberia memutuskan untuk masuk ke dalam karantina selama 21 hari.

Wabah Ebola di Afrika Barat telah memakan hampir 3.000 korban. Penyakit ini di antaranya ditandai dengan demam dan sakit tenggorokan yang bisa berujung pendarahan di luar dan dalam tubuh. Konon, Ebola bisa disembuhkan dengan mengonsumsi bawang bombay atau air garam.

Jelang akhir tahun, kinerja ekspor Indonesia menghadapi tekanan dari faktor eksternal. Setidaknya ada 2 faktor global yang akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia di 2014.

Wabah Ebola terus memakan korban. Sejauh ini, hampir 6.300 orang di Afrika Barat telah terjangkit virus mematikan tersebut. Bahkan nyaris separuh di antaranya tewas akibat penyakit ini.

Wabah Ebola terus menyebar. Otoritas Sierra Leone pun memerintahkan karantina lebih dari 1 juta orang terkait penyebaran wabah mematikan itu.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding negara-negara Barat membantu menciptakan krisis ISIS di Timur Tengah. Dikatakannya, satu-satunya solusi untuk mengalahkan para teroris adalah dengan menghormati pemerintahan regional.