BCA mencatat transaksi harian via ATM masih normal pasca kasus pembobolan rekening nasabah lewat ATM. BCA menegaskan tidak ada rush yang terjadi. Rata-rata dalam sehari BCA mencatat sebanyak 3,5-4,5 juta transaksi.

Pencurian data-data nasabah tidak hanya dilakukan lewat ATM-ATM. Melainkan juga bisa dilakukan melalui alat Electronic Data Capture (EDC) yang biasa ada di merchant-merchant atau toko-toko. Jadi waspadai juga transaksi via EDC.

Kasus pembobolan dana nasabah lewat ATM yang terjadi belakangan ini murni dilakukan dengan menggandakan kartu ATM nasabah. Pembobolan tidak dilakukan oleh hacker atau orang dalam bank.

Kasus pembobolan dana nasabah lewat ATM yang terjadi belakangan ini murni dilakukan dengan menggandakan kartu ATM nasabah. Pembobolan tidak dilakukan oleh hacker .

Poltabes Denpasar terus melalukan penyelidikan kasus pembobolan rekening nasabah sejumlah bank. Selain meminta keterangan saksi, mereka juga sudah membongkar sejumlah ATM.

Bank Central Asia (BCA) untuk sementara menghentikan transaksi penarikan atau transfer dananya dari Australia dan Toronto, Kanada. Hal ini karena pembobolan dana nasabah lewat ATM ini, dilakukan dari Australia dan Toronto.

BCA menghentikan transaksi penarikan atau transfer dananya dari Australia dan Toronto Kanada. Pasalnya pembobolan dana nasabah lewat ATM ini, dilakukan dari negara Australia dan Toronto.

Mabes Polri akan bertemu dengan pihak bank terkait pembobolan rekening nasabah bank lewat ATM atau skimming. Pertemuan akan membahas sistem keamanan transaksi perbankan.

Aksi pelaku kejahatan pembobolan ATM dengan metode skimmer ternyata telah terjadi sejak Oktober 2009. Polda Metro Jaya bahkan sudah menangkap 7 pelaku. Saat itu kerugian nasabah sebuah bank mencapai Rp 5 miliar.

Korban aksi pembobolan rekening nasabah sejumlah bank terus bertambah. Kali ini warga negara Swedia, Shirin Jabahdri, mengaku rekeningnya dibobol sebesar Rp 37 juta dalam tempo 5 hari.