Para pelanggan wedding organizer (WO) Wawai Bridal yang merasa ditipu ramai-ramai melaporkan sang pemilik ke pihak kepolisian. Menurut David Tobing, pelanggan juga bisa melaporkan WO tersebut melalui dugaan pelanggaran UU Konsumen.

WO Wawai Bridal milik sepasang suami istri Ali dan Bidan dilaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan penipuan. Kepada polisi, para pelapor mengatakan awalnya memilih menggunakan jasa WO tersebut atas rekomendasi teman.

Polsek Cengkareng telah memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan penipuan yang dilakukan pemilik Wedding Organizer (WO) Wawai Bridal terhadap para pelanggannya. Hingga Minggu (24/5) malam, polisi telah memeriksa 7 orang saksi.

Karyawan Wedding Organizer (WO) Wawai Bridal, Euis Purnama Sari (34) bercerita majikannya kerap memberi bonus jor-joran kepada para pelanggannya. Sampai-sampai biaya gedung harus ditunggak karena dana yang tidak mencukupi.

Pihak kepolisian menyebut ada puluhan orang yang melapor karena diduga menjadi korban penipuan oleh Wedding Organizer (WO) Wawai Bridal. Karyawan WO menyebut bisnis tersebut sudah berjalan 3 tahun dan biasanya tak ada masalah.

Sudah sebulan tinggal, pasangan Ali Mahmudin dan istrinya Bulan Sri Wulan tak pernah bersosialisasi dengan tetangga.

Bila dihitung total, kerugian puluhan calon pengantin yang menggunakan jasa wedding organizer Wawai Bridal mencapai Rp 1,5 miliar.

Ayub dan pasangannya menjadi salah satu pasangan yang uangnya digondol oleh penyedia jasa pernikahan Wawai Bridal. Meski sempat merasa ganjil, namun keduanya tidak pernah menyangka mereka akan ditipu begitu saja.

Pemilik Wawai Bridal Bulan Sri Wulan dibawa tim Polsek Cengkareng, Jakbar ke RS Polri, Kramat Jati, Jaktim. Bulan dibawa ke RS Polri karena harus mendapat perawatan medis akibat penyakit diabetes akut.

Niat hati untuk memantapkan perjalanan cinta di atas pelaminan, harus kandas. Pasangan Arifin dan Dian yang ikut jadi korban penyedia jasa wedding organizer, Wawai Bridal harus kehilangan duit Rp 85 juta.