Untuk berbuka puasa, minuman yang paling sering disajikan adalah minuman manis dan dingin untuk menaikkan kembali gula darah. Nah, apa sajakah contoh minuman terbaik untuk berbuka puasa menurut para dokter?

Puasa Turunkan Risiko Kerusakan Saraf. Puasa seperti mengurangi produk sampah dalam tubuh.

Buah hitam manis ini sepertinya tak pernah absen saat bulan puasa tiba. Ya, bagi yang berpuasa memang dianjurkan berbuka dengan kurma. Bukan sekadar tradisi, tapi kurma memang menyimpan manfaat sehat.

Menjaga asupan makanan amat penting agar ibadah puasa dapat dilalui dengan lancar. Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan memilih karbohidrat yang tepat saat berbuka dan makan sahur.

Penderita Diabetes Melitus tidak mutlak tak boleh menjalankan ibadah puasa. Mereka bisa saja mengikuti kewajiban umat muslim tersebut, asalkan mereka berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani mereka selama ini.

Bulan Ramadan tak lama lagi, bulan di mana umat Muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Di bulan ini, ibu hamil juga boleh berpuasa. Tapi bagi ibu hamil yang memiliki banyak keluhan, sebaiknya tidak berpuasa dulu.

Saat dokter sudah memberikan saran tertentu terhadap penyandang diabetes, maka sebaiknya diikuti dengan baik. Jika tidak, risiko-risiko ini mungkin muncul dan justru akan membahayakan pasien.

Makanan dan minuman memegang peranan penting saat seseorang berpuasa. Agar tidak cepat lapar, sebaiknya Anda menghindari makanan yang lembek seperti bubur dan mi instan saat sahur.

Bosan dengan nasi untuk makan siang, bisa jadi Anda beralih pada makanan cepat saji. Seperti hamburger, sandwich dan muffin. Meskipun makanan ini bisa memuaskan selera dan mengenyangkan ternyata belum tentu menyehatkan.

Cepat sekali lapar? Bisa jadi makanan Anda yang jadi penyebab. Penelitian terbaru di Boston menyebutkan konsumsi karbohidrat olahan bisa memicu lonjakan gula darah. Akibatnya keinginan makan berlebih semakin kuat.