Kelompok teroris Maulana dan Saptono yang digerebek di Cawang dan Cikampek memilih menggunakan senjata api dalam aksi mereka. Lalu siapakah sasaran mereka?

Jika Noordin M Top memilih bom untuk sasaran mereka, kelompok teroris yang digerebek di Cawang dan Cikampek memilih senjata api. Kelompok Maulana dan Saptono berpaham tidak menggunakan bom.

Maulana, teroris yang tewas ditembak di Cawang, Jakarta Timur pernah ditahan di Malaysia pada tahun 2003-2005. Maulan terkena kasus teros internal security act di Malaysia.

Para tersangka terorisme yang dilumpuhkan Densus 88 Mabes Polri di Cikampek, Jawa Barat dan Cawang, Jakarta Timur diduga kelompok Abu Tholut. Diduga Abu Tholut juga tewas dalam penggerebekan itu.

Banyak hal bisa dilakukan untuk mencegah agar kaum muda tidak mudah direkrut oleh jaringan terorisme. Salah satunya adalah, membiasakan diri anak-anak muda untuk selalu berbagai cerita tentang berbagai hal kepada orang-orang terdekatnya.

Ada ratusan orang di Indonesia yang pernah mendapat pendidikan militer serta ikut bergerilya di Afghanistan dan Mindanao. Namun tidak semuanya pantas dicurigai sebagai orang yang memiliki niat untuk melakukan kekerasan di Indonesia saat ini.

Polri menepis anggapan Filipina bila buronan teroris Umar Patekmasih berada di Filipina. Polri mensinyalir sobat karib Dulmatin itu sudah masuk ke Indonesia.

Buron teroris Umar Patek masih berada di Filipina. Umar Patek pun tidak mungkin datang ke Indonesia karena punya keluarga dan jaringan sendiri di sana.

Kelompok Jamaah Ansharu-Tauhid (JAT) disebut-sebut terlibat dalam jaringan teroris di Aceh Besar, NAD. Namun pimpinan JAT, Abdul Rachim membantah keterlibatan anggotanya.

Pura Sudarma alias Jaja alias Umar Yusuf mendanai pelatihan teroris di Aceh Besar, NAD, dari kocek pribadinya. Jaja dikenal kaya dan punya banyak bisnis.