Persoalan penyediaan pangan dan penanggulangan kemiskinan terus menghantui dunia, terutama negara-negara berkembang. Mungkinkah bioteknologi menanggulangi tantangan ini?

Pemerintah dan DPR akhirnya merampungkan pembahasan RUU PPN dan PPnBM. UU tentang PPN dan PPnBM baru akan berlaku mulai 1 April 2010. Beberapa ketentuan yang diatur didalamnya. Apa saja?

Aktivis Greenpeace memprotes impor sawit yang dilakukan oleh Fonterra, perusahaan di Selandia Baru yang bergerak di bidang peternakan. 12 Aktivis menduduki kapal yang mengangkut sawit dari Indonesia pagi ini.

Panja RUU PPN dan PPnBM DPR dengan pemerintah menyepakati pembebasan tarif PPN untuk 5 barang kebutuhan pokok yaitu daging segar, telur yang belum diolah, susu perah, sayuran, dan buah-buahan segar.

Pemerintah harus membuat kebijakan penyerapan susu segar dalam negeri. Ketiadaan aturan itu menyebabkan produsen susu memilih tidak menyerap produksi susu segar dalam negeri karena harganya yang relatif mahal.

BLT dan DPT masih menjadi sasaran tembak Prabowo Subianto dalam kampanyenya. Selain itu, cawapres Mega ini juga mengingatkan pendukungnya agar tidak terpengaruh dengan pembagian uang sebelum hari pencontrengan.

Gara-gara susu, ribuan peternak sapi perah dari Belgia, Belanda, Jerman, dan Perancis memblokade kota Brussel dengan ribuan traktor. Jantung ibukota Uni Eropa pun lumpuh total.

Meskipun kurang populer susu kambing ternyata memiliki segudang manfaat yang tak kalah dari susu sapi. Selain diminum sebagai susu segar, susu kambing juga bisa diolah menjadi berbagai penganan. Sebut saja permen karamel, dodol, ice cream, keju, hingga kerupuk susu. Mau coba?

Sekarang yang kita harapkan  Departemen Pertanian mampu meningkatkan produksi susu sapi perah. Sedangkan Departemen Keuangan dan Departemen Perdagangan mampu melindungi peternak dari ketidakadilan persaingan usaha.

Masyarakat peternak sapi perah dihadapkan pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Susu sebagai produk utama hasil ternak sapi perah mengalami penurunan harga ditingkat koperasi peternak.