Saat berbuka, masing-masing orang memang memiliki kebiasaan berbeda. Setelah minum air putih dan ta’jil ada yang langsung mengonsumsi makanan berat yaitu nasi lengkap dengan sayur dan lauk. Tetapi, ada pula yang memilih menyantap nasi selepas salat tarawih.

Saat berbuka, masing-masing orang memang memiliki kebiasaan berbeda. Setelah minum air putih dan ta’jil ada yang langsung mengonsumsi makanan berat yaitu nasi lengkap dengan sayur dan lauk.

Seperti hari-hari biasanya, kebutuhan cairan seseorang ketika berpuasa yakni minimal dua liter per hari. Hanya saja, bagi orang yang beraktivitas di luar ruangan dan sering berkeringat, mereka membutuhkan tambahan elektrolit.

Ketika waktu berbuka tiba, setelah minum biasanya yang dilakukan sebagian besar orang adalah mengonsumsi ta'jil berupa camilan, kurma, kue basah, bahkan gorengan. Nah, ta'jil seperti apakah yang sebenarnya dianjurkan agar badan tak mudah melar setelah puasa?

Dengan menghindari konsumsi gula terlalu banyak, penyandang diabetes diharapkan bisa mengontrol gula darahnya. Tapi tak ada salahnya jika diabetesi memasukkan minyak canola dalam menu sehari-harinya lho.

Kini, di pasaran ditawarkan berbagai macam beras seperti beras merah, beras hitam, bahkan beras khusus untuk penyandang diabetes. Beras ini biasanya ditawarkan dengan harga cukup tinggi. Lantas, apakah bedanya beras khusus bagi penyandang diabetes dengan beras pada umumnya?

Diabetes tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula darah dapat dijaga agar tetap stabil. Salah satunya dengan konsumsi makanan yang mengandung kadar glikemiks indeks rendah. Semuanya ada dalam makanan sehari-hari.

Bunga besar berkelopak kuning ini unik karena berbentuk seperti matahari dan kepalanya menghadap sang surya. Karena itulah namanya 'bunga matahari'. Ternyata tak hanya tampilannya yang cantik, bijinya yang bisa dimakan juga kaya nutrisi.

Banyak orang dengan sengaja 'melaparkan diri' dengan mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi asupan karbohidrat, seperti nasi, saat sedang ingin menurunkan berat badan. Menurut ahli gizi, pola pikir semacam ini tidak benar.

Apakah belakangan ini Anda merasa lemas dan malas berkativitas? Atau tiba-tiba berat badan mengalami kenaikan? Waspadai perubahan pada tubuh tersebut, bisa jadi Anda sedang mengalami gejala kekurangan hormon testosteron.