Israel kembali membombardir perbatasan Jalur Gaza pada Kamis, 29 Januari ini. Pesawat tempur Israel membombardir sebuah daerah yang dikenal memiliki terowongan-terowongan menuju Mesir.

Israel kembali mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya. Jet tempur Israel lagi-lagi membombardir terowongan-terowongan di bawah perbatasan Gaza-Mesir.

Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk menutup penjara teroris di Guantanamo dinilai tepat. Namun, lebih tepat lagi jika Obama mau mengubah seluruh pandangannya terhadap dunia Islam, khususnya terhadap Palestina saat ini.

Kelompok Hamas dan Fatah bertemu di Mesir. Mereka tengah mengupayakan rekonsiliasi, setelah terjadinya agresi militer Israel di Gaza, Palestina.

Hamas mengklaim meraih kemenangan atas penyerangan yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza. Kekuatan Hamas tetap ada dan tidak berkurang.

Israel yakin Presiden AS Barack Obama akan terus mengasingkan Hamas dan menolak berbicara dengan kelompok militan itu. Ini sejalan dengan kebijakan pendahulunya, Presiden George W Bush.

Hamas akan membagikan uang sebesar 1.000 euro untuk tiap 1 orang anggota keluarga di Gaza yang meninggal dan 4.000 euro ke setiap rumah yang hancur total akibat serangan Israel. Total uang senilai 28,6 juta euro telah disiapkan.

Setelah dikecewakan banyak pihak karena pidatonya sebagai Presiden AS tak menyinggung soal krisis di Jalur Gaza, Barack Obama membuat kejutan. Pada hari pertamanya berkantor di Gedung Putih, Obama menelepon Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert.

Presiden Venezuela Hugo Chavez telah mengusir Duta Besar Israel dari negerinya. Beberapa negara Arab pun telah membekukan hubungannya dengan Israel. Apa yang bisa dilakukan Indonesia?

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengkritik perpecahan antara negara-negara muslim. Menurutnya, Israel telah memanfaatkan perpecahan itu untuk melancarkan agresi militer ke Gaza.