Plt Ketua Partai Demokrat (PD) Surabaya, Gondo Radityo Gambiro diminta bekerja cepat melakukan pembenahan di internal partai. Khususnya memutuskan nasib anggota FPD yang terlibat upaya pemakzulan walikota.

Dukungan politik terhadap Wisnu Wardhana habis. Pengurus DPC Partai Demokrat (PD) Surabaya kompak mendukung penunjukan Gondo Radityo Gambiro sebagai Pelaksana tugas (Plt) menggantikan Wisnu Wardhana.

Surat Keputusan (SK) DPP Partai Demokrat (PD) Nomor 29/SK/DPP.PD/DPC/II/2011 pencopotan Wisnu Wardhana dari Ketua DPC PD Surabaya dan penunjukan pelaksana tugas sudah diserahkan, Pukul 10.55 Wib.

Optimisme Ketua DPRD Wisnu Wardhana tidak akan dicopot dari Ketua DPC Partai Demokrat (PD) Surabaya dipastikan mentah. Pasalnya, DPD PD Jatim akan siang ini akan menyerahkan surat keputusan pencopotan dari DPP.

Upaya melengserkan Wisnu Wardhana dari ketua DPRD Surabaya diprediksi bakal panjang. Sebab sesuai undang-undang, Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota dewan harus atas persetujuan pimpinan DPRD.

Aksi besar dari 13 elemen ke DPRD Surabaya yang sedianya digelar Rabu (9/2) ditunda. Aksi yang mengusung isu penggusuran politisi busuk ditunda karena dewan sedang membahas RAPBD Surabaya 2011.

Pembahasan RAPBD 2011 Surabaya dikebut. Hari ini dengan agenda penyampaian pengantar Nota Keuangan yang disampaikan Walikota Tri Rismaharini di  DPRD. Dua pimpinan dewan, Wisnu Wardhana dan Suyanto absen.

Wisnu Wardhana masih belum mempercayai pencopotan dirinya sebagai Ketua Partai Demokrat (PD) Surabaya. Wisnu juga melihat Demokrat dalam memutuskan sanksi tidak akan melanggar AD/ART partai.

Ketua DPRD Wisnu Wardhana diimbau untuk memohon maaf secara terbuka kepada publik Surabaya atas dukungannya terhadap pelengseran Walikota Tri Rismaharini yang justru berakhir blunder bagi dirinya.