Australia terus memanfaatkan isu pelanggaran HAM di Papua. Sejumlah senator mengklaim telah telah terjadi pembunuhan terhadap 16 mahasiswa Uncen.

Menyusul diberikannya visa sementara bagi 42 warga Papua, parlemen Aussie mendesak PM John Howard segera membawa isu pelanggaran HAM Papua ke PBB.

Pemerintah diminta mengambil langkah antisipasi agar para mahasiswa Uncen yang masih di hutan tidak ikut-ikutan meminta suaka politik ke Australia.

Meski tak bisa menunjukkan klaim telah terjadi pembunuhan massal, Australia tetap memberikan suaka kepada 42 orang Papua. Untuk kesekian kali, inilah pengabaian Australia atas Indonesia. Australia belum jadi tetangga yang baik.

Dituding bermain dalam kasus Freeport dan bentrokan di Abepura, LSM merasa dikambinghitamkan. Pernyataan Kepala BIN Syamsir Siregar tidak berdasar.

Penegakan HAM di Indonesia masih perlu waktu panjang dan dukungan masyarakat. Tanpa itu, penegakan hukum dan HAM tidak akan pernah tercapai.

Freeport, Newmont, ExxonMobil bikin masyarakat setempat meradang. Parahnya lagi, pemerintah malah berpihak pada ketiga perusahaan asal AS itu.

Saling tuding antara BIN dan LSM soal insiden Abepura belum usai. Pemerintah pun tidak gentar. Insiden itu diyakini memang hasil rekayasa.

Rencana pengesahan RUU Antipornografi dan Pornoaksi (APP) tidak akan berjalan mulus. Anggota Komnas HAM merekomendasikan agar RUU APP dibatalkan karena terlalu banyak kontroversi.