Situasi politik dan keamanan yang semakin memburuk di Yaman membuat Kementerian Luar Negeri mengevakuasi warga negara Indonesia sejak Desember 2014 hingga intensifikasi evakuasi pada Maret 2015 lalu. Berikut rincian WNI yang berhasil dievakuasi.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berupaya mengevakuasi para warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman, seiring dengan memburuknya situasi konflik di negara itu. Namun, sebagian WNI itu malah emoh dipulangkan karena beralasan masih aman.

110 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Yaman mulai tiba di Indonesia pada siang menjelang sore di hari Minggu (5/4/2015). Ini rincian kedatangan para WNI itu.

110 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Yaman tiba di Indonesia pada siang ini. Sedangkan di Yaman sendiri, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sedang berupaya mengumpulkan 2 ribuan pelajar RI untuk dievakuasi ke Oman.

Pemerintah RI tengah mengirim kapal dari Djibouti di pantai timur Afrika untuk menjemput 100 WNI yang terjebak pertempuran sengit di Kota Aden, Yaman. 100 WNI dikabarkan terjebak pertempuran sengit antara pasukan koalisi negara-negara Arab di Kota Aden.

Sedikitnya 100 warga negara Indonesia terjebak dalam pertempuran di Kota Aden, Yaman. Sementara militer koalisi negara-negara Arab dan pemberontak Houthi terlibat baku tembak sengit di kota tersebut.

Sekitar 300 pelajar dan staf kedutaan besar Indonesia telah dievakuasi dari ibukota Yaman, Sanaa, yang sedang dilanda konflik politik dan militer.

Dua puluhan WNI ditahan oleh pihak otoritas Yaman. Wakil Presiden Jusuf Kalla telah berkomunikasi dengan Menlu Retno LP Marsudi untuk mengeluarkan WNI di Yaman lewat udara dan laut.

Indonesia mengkhawatirkan situasi politik di Yaman yang kian mencekam. Warga Negara Indonesia diimbau pemerintah agar tak mengunjungi Yaman terlebih dahulu.

Lain dulu, lain sekarang. Tenaga musiman (temus) yang membantu ibadah haji di Arab Saudi yang dulu dibayar riyal kini bersedia dibayar rupiah. Ada tiga keuntungan yang dipetik. Apa sajakah itu?