Guna meyakinkan majelis hakim terkait kehilangan perhiasan senilai Rp 2,9 M di bagasi pesawat Lion Air, Umbu S Samapaty melengkapi berkas barang bukti yang sudah dilegalisir.

Gugatan Umbu S Samapaty terhadap maskapai penerbangan Lion Air terkait tudingan kehilangan perhiasan Rp 2,9 miliar masih terus berlanjut. Lion Air pun siap menepis tuduhan tersebut.

Persaingan Ferrari dan Red Bull tak hanya akan terjadi di lintasan balap GP Singapura. Kedua tim ini pun menjadi yang terlaris dalam urusan menjual pernak- pernik.

Lion Air mengatakan Umbu tidak memiliki bukti menggugat ke pengadilan. Umbu mengaku membawa bagasi tas merek Polo yang berisi perhiasan dengan total Rp 2,9 miliar yang dititipkan di bagasi pesawat.

Tidak hanya hobi mengoleksi perhiasan mewah, advokat sekaligus pengusaha tambang Umbu S Samapaty, ternyata juga kolektor mobil mewah dan memiliki 12 kuda bernilai miliaran rupiah.

Penumpang yang kehilangan perhiasannya senilai Rp 2,9 miliar, Umbu S Samapaty, digugat balik oleh Lion Air sebesar Rp 503 miliar. Menanggapi hal itu, Umbu menjelaskan bahwa gugatan balik itu sangat tidak masuk akal.

Meski perhiasan senilai Rp 2,9 miliar hilang di bagasi Lion Air, advokat, Umbu S Samapaty yang juga seorang pengusaha tambang bijih besi ini mengaku tidak akan kapok menggunakan jasa penerbangan berlogo singa terbang itu.

Tidak terima dituduh oleh advokat Umbuh S Samapaty menghilangkan barang di bagasi senilai Rp 2,9 miliar, Lion Air memilih menggugat balik sebesar Rp 503 miliar. Nilai gugat balik itu pun setara dengan harga 1 buah pesawat Boeing 737.

Merasa dirugikan akibat kehilangan perhiasan senilai Rp 2,9 miliar di bagasi Lion Air, Umbu S Samapaty menggugat Lion Air. Namun gugatan ini malah berbuah gugatan balik Rp 503 miliar dari Lion Air.

"Logika saja, masa bawa barang berharga seperti itu di bagasi. HP saja tidak mau masuk bagasi apalagi barang senilai Rp 2,9 miliar. Itu tidak masuk akal," kata kuasa hukum Lion Air, Nusirwin.