Pemerintah menggenjot pembangunan jalan lintas paralel (pinggir garis batas) perbatasan di Kalimantan, yang berbatasan dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia.
Hingga kini baru ada komitmen investasi sebesar Rp 100 juta atau Rp 900 miliar di beberapa kawasan perbatasan. Kawasan ini berpotensi menjadi pusat industri pengolahan.