detiksearch

detikNews

Limbah Batu Bara Tak Masuk B3, Walhi: Terima Kasih Telah Racuni Rakyat

Pemerintah menghapus limbah batu bara dan kelapa sawit dari kategori bahan berbahaya dan beracun. Walhi menilai jika kebijakan itu meningkatkan resiko kematian

Minggu, 14 Mar 2021 17:00 WIB

detikNews

Abu Batu Bara Dihapus dari Limbah B3, Walhi Yogya: Pemerintah Tak Konsisten

Pemerintah menghapus Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari daftar jenis limbah B3. Walhi Yogyakarta menyebut pemerintah tak konsisten menjaga lingkungan.

Jumat, 12 Mar 2021 18:14 WIB

detikFinance

Pengusaha Rugi Rp 2 T karena Abu Batu Bara Dianggap Limbah Berbahaya

"Antara Rp 50 miliar sampai Rp 2 triliun per tahun," ungkap Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia

Jumat, 12 Mar 2021 17:46 WIB

detikNews

KLHK Jelaskan PP 22/2021, Tegaskan Masih Ada Abu Batu Bara yang Termasuk B3

Pemerintah lewat KLHK menjelaskan soal PP 22/2021. KLHK memastikan tidak semua abu batu bara dikeluarkan dari daftar limbah bahan berbahaya dan beracun.

Jumat, 12 Mar 2021 17:02 WIB

detikFinance

Menerka Alasan Jokowi Hapus Abu Batu Bara dari Daftar Limbah Berbahaya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghapus Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dalam daftar jenis limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3). Alasannya apa ya?

Jumat, 12 Mar 2021 16:37 WIB

detikNews

Abu Batu Bara Dihapus dari Daftar Limbah B3, Walhi Jateng: Masyarakat Diracuni

Pemerintah menghapus Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari daftar jenis limbah B3. Walhi Jateng menilai pemerintah meracuni masyarakat dengan keputusan tersebut.

Jumat, 12 Mar 2021 16:21 WIB

detikFinance

Abu Batu Bara Dihapus dari Daftar Limbah Beracun, PTBA: Bisa Dibikin Konblok

Pemerintah telah menghapus Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari daftar jenis limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

Jumat, 12 Mar 2021 15:33 WIB

detikNews

Abu Batu Bara Dihapus dari Daftar Limbah B3, PKB: Ancam Hidup Manusia

Pemerintah menghapus fly ash and bottom ash dari daftar jenis limbah B3. Ketua DPP PKB Daniel Johan menyebut penghapusan bisa mengancam kualitas hidup manusia.

Jumat, 12 Mar 2021 14:45 WIB