Presiden Moldova, Maia Sandu, mengklaim bahwa kelompok tentara bayaran Wagner adalah kekuatan utama di balik upaya untuk mengobarkan kudeta terhadap dirinya.
Rojih Ubab Maimoen menyatakan aksi pemimpin Pegida menyobek-nyobek lembaran Al-Qur'an patut dikutuk dan seharusnya dapat dicegah pemerintah serta polisi Belanda