Pemerintah Australia dituduh "bersembunyi di balik jubah keamanan nasional" karena menghindar mengakui ; jika intelijen Australia rentan mendapat serangan dari peretas Cina. ;Program investigasi ABC ;Four Corners mengungkapkan cetak biru rahasia dari markas baru Badan Intelijen Australia ASIO di Canberra dicuri dalam sebuah serangan peretas di dunia maya yang berasal dari server di Cina. ;Four corners juga menemukan server Kementrian Pertahanan, Perdana Menteri dan Kabinet, Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan seluruhnya sudah juga disusupi dalam operasi ;peretas lanjutan.Namun Pemerintah menolak berkomentar untuk hal yang dikatakan sebagai isu intelijen. Tapi sekarang pemerintah mendapat tekanan luas untuk membeberkan rincian pelanggaran keamanan yang terjadi. Pihak Oposisi bahkan menuntut ; Direktur ASIO, Jendral David Irvine memberikan penjelasan.Senator Independen Nick Xenophon menyebut pemerintah harus berterus terang."Tampaknya sekarang Pemerintah bersembunyi di balik jubah keamanan nasional untuk menutupi situasi yang sangat memalukan ini," katanya."Jika telah di-hack oleh negara lain, apakah itu oleh individu di negara lain atau oleh mereka yang terkait dengan pemerintah negara lain, kita perlu tahu tentang itu.”“Karenanya lucu jika Pemerintah menyebut itu semua masalah keamanan nasional. Kami memiliki hak untuk tahu."Cetak biru yang dicuri termasuk denah sistem keamanan dan komunikasi di markas ASIO, ;serta lokasi server.Pakar mengatakan pencurian itu bisa membuat agen mata-mata Australia terekspos sehingga mudah dimata-matai dan bisa ; juga insiden ini ; menjadi penyebab mengapa biaya konstruksi markas itu melambung tinggi. Diketahui biaya pembangunan gedung baru markas ASIO melonjak $ 630.000.000 - ;terpaut $ 170,000,000 lebih tinggi dari anggaran yang disediakan.Jaksa Agung Bayangan George Brandis mengatakan pemerintah perlu mengatasi masalah ini.“Laporan yang disiarkan Four Corners tadi malam sangat serius dan, meskipun saya mengerti betul bahwa pemerintah perlu berhati-hati, tapi ; mengingat keseriusan dari laporan itu, saya pikir jawaban sederhana seperti ‘no comment &rsquo menjadi respon yang cukup dari Jaksa Agung, " katanya.Jaksa Agung bungkam mulutSebelumnya dalam program ABC four Corners, Jaksa Agung Mark Dreyfus yang dihadirkan ; menolak mengatakan telah terjadi ;pelanggaran."Ada banyak sekali materi yang terkait ; intelijen dan spionase yang tidak memungkinkan kami ; untuk berkomentar," katanya.“Semakin banyak aktivitas spionase Australia atau aspek operasional dalam kontra-intelijen, maka akan semakin banyak pihak yang menjadi ; lawan kami. Orang-orang yang terlibat dalam spionase, akan tahu tentang kemampuan kami dan tahu tentang metode yang kita miliki untuk mendeteksi spionase atau ;ancaman peretas. "
Selasa, 28 Mei 2013 18:02 WIB