Situasi ekonomi global tersebut berdampak pada kurang-lebih 3 persen dari total jumlah desa yang menghadapi kesulitan dalam mengekspor produk unggulan desa.
Syahrul meminta Pupuk Indonesia dan Pupuk Kujang untuk memproduksi jenis pupuk lainnya untuk pengembangan komoditas yang memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Tercatat pada Desember lalu, 476 ekor kepiting senilai Rp 133,28 juta diekspor ke Singapura dan 120 ekor kepiting dengan nilai Rp 33,6 juta ke Malaysia.