Petani dan pelaku industri garam akhirnya mulai melakukan produksi garam di Juni ini, setelah sebelumnya tak berproduksi karena dilanda musim hujan berkepanjangan.
Diharapkan hari ini masih bisa melanjutkan penguatannya. Meskipun telah terjadi kenaikan di tengah ketidakpastian kondisi global, diharapkan tidak dijadikan momen spekulasi untuk profit taking sesaat.
Pemerintah mengakui ada banyak kendala dalam mewujudkan swasembada garam. Setidaknya terdapat 5 isu strategis yang harus segera diatasi dalam menggenjot produksi garam lokal.
Lagi-lagi petani garam dibuat pusing turunnya hujan yang tiba-tiba mengguyur Surabaya pagi ini. Petani garam di kawasan Romo Kalisari, Oso Wilangon dan Benowo harus mengelus dada manakala hujan merendam petak tambak garam siap panen.
Ibu-ibu bingung. Tak berani menawar. Uang cekak alias pas-pasan. Dulu, mereka masih bisa membeli seikat kangkung dan tempe sepotong yang harganya tak lebih dari Rp1.500. Sekarang hal itu sukar sekali untuk ditemukan.