Otoritas kesehatan Denmark mengatakan bahwa negara itu telah melihat lonjakan "mengkhawatirkan" kasus infeksi varian baru COVID-19, Omicron menjadi 183 kasus.
Varian Omicron lebih berbahaya daripada varian delta. Para perusahaan pembuat vaksin pun berlomba-lomba menciptakan vaksin booster sebagai penangkal varian itu.
WHO terus meneliti terkait varian Omicron yang telah menyebar di 38 negara. Meski begitu, WHO belum menemukan kasus kematian akibat varian B.1.1.529 ini.
Varian Omicron kemungkinan memperoleh setidaknya satu dari mutasinya dengan mengambil potongan materi genetik dari virus lain yang menyebabkan flu biasa.