Para pengunjuk rasa kembali berkumpul di kota terbesar Myanmar, Yangon, mengabaikan ancaman militer yang akan melakukan "tindakan" terhadap kerumunan besar.
Dari tahun 1918 -1920, pandemi flu Spanyol melanda dunia dan menginfeksi lebih sepertiga penduduk dunia, dengan angka kematian sekitar 40 sampai 50 juta.