Dia diduga terlibat dalam pendanaan pelatihan militer Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Aceh serta mendeklarasikan dukungan terhadap ISIS bersama Ustad Abu Bakar Ba'asyir.

Abu Roban alias Bambang Nangka dan sederet nama alias lainnya, memiliki ambisi ingin menyatukan bekas anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan gerakan Mujahiddin lainnya ke dalam kelompok Mujahiddin Indonesia Barat.

Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba'asyir mengeluarkan statemen resmi terkait kebijakan Deplu AS yang memasukkannya sebagai organisasi teroris asing. JAT menganggap Deplu AS memfitnah.