Dalam perjalanan balik eksplorasi darat Pulau Sabang sore itu, secara tak sengaja kami berhenti di sebuah tikungan di turunan bukit Ceut Batu Singa, 7 Km dari pusat kota Sabang.
Orang Makassar selalu menyajikan ikan dalam keadaan polos tanpa bumbu. Sehingga mereka menyediakan sambal dan saus untuk mencocol ikan. Ada dabu-dabu, sambal mangga, dan satu jenis bumbu yang istimewa yaitu parape.
Ketika Anandita Puspitasari, peserta ACI, melempar twit berisi permintaan rekomendasi makanan enak di Sumatera Barat beberapa waktu lalu, sejumlah teman kompak menjawab: gulai itik lada hijau. Makanan apa itu?
Gulai Itiak Lado Mudo di Ngarai Sianok saya rekomendasikan untuk penyuka itik dan makanan pedas. Ladonya pedas & bikin nagih. Bila mampir ke Pasar Ateh, cobalah nasi Kapau di belakangnya. Bukittinggi memang surga untuk para penikmat kuliner tradisional.
Karo memang merupakan subkultur Batak yang berdiri sendiri, khas, dan unik. Tidak heran bila secara kuliner pun masakan Karo beda dari masakan Toba, Simalungun, maupun Mandailing. Yuk, cicipi kelezatan masakan Karo!
"Sea food bukan sembarang sea food." Frase ini rasanya pas sekali untuk menggambarkan nikmatnya sajian hidangan laut yang dimasak dengan bumbu-bumbu khas racikan penduduk Belitung.
Kalau ada yang bilang kuliner Bandung gak ada matinya, pastinya hal tersebut memang benar adanya. Sebut saja batagor, lo mie, lemper, awug, sampai aneka brownies dan cake, kesemuanya memperkaya kuliner Bandung. Mau dicicipi semua? Siapa takut!
Ternyata, lawar bukan hanya ada di Bali. Kuliner khas Palopo juga mengenal lawar - biasanya dibuat dari jantung pisang - dan dalam dialek setempat disebut lawa. Di Timor Barat juga ada masakan khas yang disebut lawar. Penasaran?