Penjualan barang-barang ritel pada semester I tetap mencatat pertumbuhan hingga 19,8%. Angka ini cukup tinggi mengingat adanya kenaikan harga BBM hampir 30% akhir Mei lalu.
Surplus transaksi berjalan pada triwulan II-2008 turun dibanding triwulan sebelumnya. Surplus pada triwulan II-2008 sebesar US$ 2,6 miliar sedangkan triwulan sebelumnya US$ 2,8 miliar.
Pasar saham dalam negeri belum memberikan sinyal untuk rally lebih lanjut setelah rebound pada Rabu kemarin. Tipisnya nilai transaksi akan membuat perdagangan saham akan cenderung lamban.
PT PLN (persero) memperkirakan Indonesia tidak memerlukan subsidi listrik lagi pada mulai tahun 2013-2014. Hal ini didorong usaha penurunan biaya produksi listrik PLN dan mekanisme kenaikan harga pada 2012.
PLTGU Muara Tawar baru akan mendapatkan pasokan gas pada November 2008. Jumlah gas yang didapat pun baru sekitar 230 mmscfd dari total kebutuhan gas yang mencapai 400 mmscfd.
Konsumsi BBM terus melonjak. Tahun ini diperkirakan akan mencapai 40 juta kiloliter atau lebih 1,1 juta kiloliter dari targetnya sebesar 38,9 juta kiloliter.
BPS akan mengumumkan angka realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II-2008. Angkanya akan lebih besar dari proyeksi yang telah diperkirakan oleh Departemen Keuangan yang sebesar 6,1%.
BI memprediksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2008 akan berada di atas 6% dengan tingkat konsumsi yang masih cukup baik meskipun terjadi kenaikkan BBM pada Mei 2008.
Kenaikan harga telur dan daging ayam tak bisa disepelekan. Kenaikan dua produk lauk pauk ini memberikan sumbangan inflasi yang cukup besar selama semester I-2008.