Namanya Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghaz, siswa kelas 7 SMPN 2 Tirto, Kabupaten Pekalongan ini belajar di sekolah sendirian karena tak punya smartphone.
"Rakyat tidak semuanya mampu membeli kuota untuk belajar online. Maka harus dibuatkan jaringan internet khusus," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
Pengamat kebijakan pendidikan, Prof Ariswan menilai perlu gotong royong untuk pemerataan akses pendidikan agar tidak muncul Dimas baru di kemudian hari.
Ayah Dimas sudah dua bulan tak melaut sehingga tak punya pemasukan. Selain tak punya smartphone, dia juga tak mampu membeli kuota untuk Dimas belajar online.
Sekolah sendirian karena tak punya smartphone membuat Dimas bak dapat layanan khusus. Dia diajar langsung oleh guru sehingga dia belajar dengan lebih maksimal.
KPAI turut prihatin atas nasib seorang siswa kelas VII SMPN 1 Rembang Dimas Ibnu Alias tetap belajar sendirian di sekolah karena tak punya ponsel pintar.